Sabtu, 21 November 2015

SEKALI BERLIAN, TETAP BERLIAN

Anugerah keselamatan itu diilustrasikan bagaikan tindakan kedaulatan Tuhan mengambil seonggok tanah liat dan mengubahkannya (baca: "lahir baru") menjadi sebongkah berlian.
Yang membedakan tanah liat dengan berlian tentu saja kemilau cahayanya, yang secara langsung berdampak pada perbedaan harga jual-belinya.
Orang berdosa diumpamakan seperti tanah liat yang tidak bernilai. Namun, oleh anugerah Allah, tanah liat itu diubah menjadi berlian dengan harga mahal.

Itulah sebabnya Yesus menebus umat pilihan-Nya dengan darah yang mahal!
"... Kamu telah ditebus... dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus..." (1 Petrus 1:18-19).
Sekarang pertanyaannya:

"BISAKAH SEBONGKAH BERLIAN KEMBALI MENJADI SEONGGOK TANAH LIAT?"
1. Berlian adalah berlian, tanah liat adalah tanah liat. Keduanya berbeda dalam substansi, pancaran cahaya, dan harganya.
2. Berlian seyogyanya dipasang di jari manis kita agar terpancar "kemuliaannya".
3. Namun mungkin sekali suatu saat berlian itu "terpeleset" dari jari masin kita dan jatuh terbenam ke dalam tanah.
4. Waktu jatuh ke dalam tanah, berlian itu bisa kehilangan pancaran cahayanya karena belepotan kotoran yang menutupi permukaannya.
5. Namun demikian, pada substansinya berlian itu tetaplah berlian dan tidak berubah menjadi tanah liat.
6. Karena tetap berlian, walau pun kotor tertutup tanah, kita tetap ambil kembali dan membersihkannya dari segala kotoran yang menutupinya.
7. Setelah bersih dan bercahaya kembali, kita pun memasangnya di jari manis kita.
8. Lalu kita berusaha semampunya supaya berlian itu tidak jatuh kembali ke tanah.
9. Cuma orang tolol yang dengan sengaja menjatuhkan berlian itu lalu membersihkan kembali, lalu menjatuhkannya, kemudian membersihkannya, lalu menjatuhkannya kembali, dan kemudian membersihkannya lagi terus-menerus.
10. "Berlian" yang jatuh dan dibiarkan dikubur di tanah oleh pemiliknya, tidak diambil untuk dibersihkan, besar kemungkinan itu memang tanah liat dan bukan berlian.
Cobalah renungkan ini...
Adakah di antar kita yang mau membayar mahal sebongkah berlian yang suatu saat nanti bisa berubah kembali menjadi seonggok tanah liat kalau jatuh ke tanah?
Tentunya tidak, bukan?!
ITULAH SEBABNYA YESUS RELA MEMBAYAR KESELAMATAN KITA DENGAN HARGA YANG MAHAL.
KARENA KITA ADALAH BERLIAN DI MATA-NYA.
DAN BERLIAN TIDAK BISA MENJADI TANAH LIAT KEMBALI.

Senin, 12 Oktober 2015

BERHALA DALAM IBADAH

"Kemudian Gideon membuat efod dari semuanya itu dan menempatkannya di kotanya, di Ofra. Di sanalah orang Israel berlaku serong dengan menyembah efod itu; inilah yang menjadi jerat bagi Gideon dan seisi rumahnya." (Hakim 8:27).


Baju Efod adalah pakaian Imam Besar yang dikenakan sebagai bagian dari liturgi ibadah.
Tentu sama sekali tidak ada salahnya membuat Efod. Tapi masalahnya jika Efod itu dijadikan obyek ritual, itu menjadi PENYEMBAHAN BERHALA!
Patung orang suci, gambar salib, roti anggur perjamuan kudus, minyak urapan, baptisan selam, doa Bapa kami, pengakuan iman rasuli, persepuluhan, pengalaman supranatural, bahasa lidah, manifestasi roh, dll itu sangat baik sebagai bagian dari liturgi.
Namun bila salah satunya itu teramat sangat ditekankan sedemikian rupa hingga diperlakukan sangat-sangat spesial dalam ibadah...
Hhmmm...
Ciri-cirinya begini:
Jika ada seorang pemimpin rohani, atau siapa pun juga, mulai menggeserkan fokus umat Tuhan dari pengenalan dan penyembahan yang benar tentang Allah kepada hal-hal rohani lainnya yang bukan Allah...
Lalu mulai mengagung-agungkan hal tersebut seolah-olah itu menjadi lebih penting, lebih banyak disebut, lebih mencuri perhatian, dan dibuat lebih "nempel" di otak orang banyak...
Maka dapat dioastikan bahwa di situlah PENYEMBAHAN BERHALA mulai terjadi!
Jadi pertanyaannya:
ALLAH ATAU "EFOD"-KAH YANG KITA SEMBAH SELAMA INI?

Sabtu, 10 Oktober 2015

ARTI HIDUP

"Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap." (Yakobus 4:14). Dulu waktu kecil, saya melihat seorang wanita berkacamata dengan rambutnya yang berwarna putih, kulitnya yang begitu keriput, saya berkata di hati saya: "Tua amat ya orang itu."
Tanpa disadari, saya akan merasakan hal seperti itu. Paras akan berubah dan tidak akan bisa menjadi seperti yang dulu.
Sekarang waktu saya melihat anak-anak remaja menceritakan impian-impian idealisnya dengan penuh semangat, saya pun berkata di hati ini: "Dahulu saya pun pernah seperti itu. Dan rasanya seperti baru kemarin saja."
Sekarang juga terkadang waktu saya melihat kelompok orang tua usia emas di atas 60 tahun, hati ini berkata: "Bagaimana ya rasanya menjadi orang berusia 60 tahunan?"
Saya berasumsi orang-orang yang berusia 60 tahunan itu pun "cukup kaget" bahwa waktu begitu cepat berlalu dan menghantar mereka ke usia seperti ini sekarang.
Dan rasanya sebentar lagi pun saya akan sama seperti mereka, tepat seperti dulu saya berkata: "Tua amat ya orang itu."


Ketika waktu-waktu ini berlalu sedemikian cepatnya, sering saya bertanya pada diri sendiri:
APA SIH ARTI HIDUP INI?

Lahir, muda, tua, dan mati!
Mencari uang, mau sampai kapan? Sampai punya berapa banyak? Rasanya tidak ada kata cukup. Padahal berapa pun uang yang dimiliki, sedikit pun tak bisa dibawa mati!
Menikah, punya keluarga, beranak cucu, begitukah? Tapi Paulus, Yesus, dan mungkin rasul-rasul lainnya pun tidak menikah 'kan? Kalau itu penting, pasti mereka sudah lakukan.
Utamakan pelayanan? Ahh... Banyak juga orang mengaku pelayanan padahal yang dicarinya cuma membuat namanya sendiri dikenal dan ingin menikmati kenyamanan dan fasilitas dunia.
Makan dan minum? Justru banyak penyakit disebabkan karena makan dan minum terlalu banyak. Itu cuma bangga buat di-selfie aja. Ujung-ujungnya, penyakit apa yang ditimbulkan, mana kita tahu?
Kalau kitq melihat ke dalam kehidupan raja Salomo, dia adalah orang yang paling kaya di bumi ini, paling berhikmat juga, dan paling banyak menikahi wanita-wanita tercantik sedunia.
Rasanya semua orang ingin menjadi seperti raja ini, atau memiliki apa pernah dia miliki. Semuanya dia punya. Segalanya pernah dia cicipi. Apa lagi yang kurang?

HARTA MELIMPAH, TAHTA MENJULANG, DAN WANITA MENGELILINGI DIA SIANG DAN MALAM.
Tapi bagaimana nasib hidupnya? Nasib seseorang yang pernah memiliki seluruh dunia ini?
Engga indah-indah amat rasanya...
Sebelum matinya dia berkata:
SEMUA ADALAH SIA-SIA!
Dan raja salomo sendiri tidak pernah tahu bahwa nama besarnya yang pernah menggoncang dunia itu, dengan sangat menyesal, TIDAK TERCATAT di galeri para Pahlawan Iman di kitab Ibrani 11.

Jadi kalau bukan kekayaan, jabatan, pengetahuan, keluarga, dan pasangan hidup, lalu apa dong tujuan hidup ini? Apa yang membuat hidup ini berarti?
HIDUP INI SINGKAT, KUOTA USIANYA TERBATAS, SETIAP HARI BERKURANG TERUS, DAN HANYA SATU ARAH MENUJU KE KEMATIAN (TIDAK ADA REMEDIAL, APALAGI REINKARNASI)...

So, again...
APA ARTI HIDUP INI?
Entahlah...
Yang pasti, jadi kaya, menikah, punya keluarga, makan minum enak, bahkan jadi pendeta sekali pun BUKAN tujuan yang menjadikan hidup ini penuh arti!
Mungkin hidup ini hanyalah sekedar sebuah perjalanan sekaligus persiapan menuju kepada kematian itu kali ya?
MUNGKIN ARTI HIDUP AKAN SEMAKIN NYATA SEIRING KESIAPAN KITA MENYAMBUT HARI KEMATIAN YANG AKAN DATANG SEGERA...
Mungkin...

Senin, 05 Oktober 2015

JESUS PLUS-PLUS

Sejak awal munculnya ke-Kristenan, selalu saja ada orang-orang yang ingin "menambahkan sesuatu" kepada Pribadi Yesus Kristus.
Seperti pada zaman Paulus misalnya, orang-orang Yahudi berusaha menambahkan ritual sunat agar keimanan orang percaya kepada Kristus semakin mantap.
Mungkin maksudnya sih baik-baik saja, toh ritual sunat juga merupakan bagian dari Yudaisme kala itu.
Namun masalah mulai muncul ketika ritual sunat itu ditiadakan, maka kesempurnaan, keutuhan, dan kelengkapan Pribadi Kristus menjadi berkurang!
Kelihatannya sepele ya?
Namun dampak dari pergeseran fokus dibalik fenomena"Jesus Plus-Plus" ini bisa sangat memprihatinkan, khususnya di kalangan orang-orang yang tidak mengenal Pribadi Yesus Kristus secara benar!
"Jesus Plus Plus" sekilas kelihatannya memang baik, tapi ketika Plus-Plus-nya itu dibuang, hasilnya bukan kembali kepada Jesus Only, tapi malah berubah menjadi Jesus Minus-Minus.
Artinya, kalau cuma Yesus (tanpa plus ini dan plus itu), maka hasilnya jadi minus!
Ada perasaan "masih kurang" jika cuma punyanya Yesus saja!
Beberapa contoh konkrit di masa kini misalnya:
Yesus plus perjamuan kudus dan plus minyak urapan.
Tidak ada yang salah dengan perjamuan kudus dan minyak urapan. Tapi salah besar, kalau seseorang tidak pulang membawa roti dan anggur atau tidak membungkus minyak urapan, langsung berasa bahwa Yesus-nya jadi kurang mantep!
Contoh lainnya:
Yesus plus ziarah ke tanah suci.
Tidak ada yang salah pergi ziarah ke tanah suci. Tapi salah besar kalau seseorang tidak pernah pergi berkunjung ke tanah suci, langsung dicap bahwa urapannya, visinya, kuasanya, dan pelayanannya jadi kurang maknyus!
Contoh lainnya lagi:
Yesus plus 7 elemen atau senjata atau whatever it's name is.
Ini rasanya paling konyol, yaitu ketika seseorang berbakti lalu ditakut-takuti dengan berbagai macam kutuk harian dan kutuk bulanan, lalu oleh karenanya harus membawa elemen atau senjata penangkalnya.
Atau sebaliknya, diiming-imimgi dengan berjuta-juta janji kemakmuran, sehingga oleh karenanya kemana-mana selalu membawa senjata atau elemen ini sebagai jimat penglarisnya.
Sungguh konyol!
KONYOOOOLLLL!!!
Tahu ga sih, bahwa ketika kita menambahkan sesuatu pada Pribadi Yesus Kristus, maka kita sedang menciptakan "yesus-yesus" lainnya, yang BUKAN Yesus sejati?
Campurkan susu cair ke sebotol coca cola, maka yang kita dapatkan BUKAN coca cola murni lagi di botol itu.
Campurkan merk Reebok di sepatu Nike, maka yang kita dapatkan BUKAN sepatu Nike asli lagi di kaki kita.
Campurkan obat pencahar di satu sendok makan obat batuk cair, maka yang kita dapatkan BUKAN obat batuk cair ampuh di sendok makan itu.
Campurkan merk Samsung di iPhone yang kita punya, maka kita dapatkan sebuah HP yang BUKAN Samsung orisinil.
Campurkan emas 24 karat dengan tembaga, maka yang kita dapatkan BUKAN emas 24 karat di kotak perhiasan kita.
Campurkan sayur kari dengan sayur asem, makabyang kita dapatkan BUKAN sayur kari lagi.
Sekarang coba campurkan Yesus dengan perjamuan kudus, minyak urapan, ziarah tanah suci, atau 7 elemen atau senjata, maka kita dapatkan BUKAN Yesus yang tertulis di Kitab Suci.
Inilah cara paling licik yang Iblis pakai untuk menyesatkan unat Tuhan, tanpa terasa bahwa mereka sedang disesatkan sedemikian rupa!
Kata si Iblis: "Gak apa kok percaya Yesus, tapi pake plus plus ya..."
Mungkin inilah yang dimaksud Paulus dengan "Iblis menyamar menjadi malaikat terang."
"... Jika ada seorang datang memberitakan YESUS YANG LAIN... Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang" (2 Korintus 2:11, 14).
"YESUS PLUS-PLUS" BUKANLAH YESUS SEJATI, MELAINKAN IBLIS YANG MENYAMAR MENJADI YESUS!

Sabtu, 03 Oktober 2015

CHRIST IS ENOUGH

Sing (Hillsong)
Chorus:
Christ is enough for me
Christ is enough for me
Everything I need is in You
Everything I need

Sungguhkah Yesus sudah cukup?
Atau perlu ditambah dengan:
- Berziarah ke tanah suci
- 7 (atau lebih) elemen bumi
- Talmud dan Kabbalah
- Menyematkan Tallit
- Perjamuan kudus
- Minyak urapan
- Persepuluhan
- Buah sulung
- Baptisan ulang
- Melihat blood moon
- Kultus hamba Tuhan
- Menjadi full timer
- Denominasi gereja
- Dogma gereja
- Liturgi peribadatan
- Mujizat kesembuhan
- Gerakan memberkati Israel
- Meniup-niup shofar
- Merayakan Yobel besar
- Penglihatan surga neraka
- Parade rohani di jalanan
- Dan lain sebagainya

Sebagian (tidak semua) tambahan di atas boleh-boleh saja dilakukan, ASAL tidak menggeser, mengubah, mengganti, mencampur, menambahi, mengurangi, apalagi meniadakan kepenuhan dan keutuhan Pribadi Yesus Kristus di dalam keimanan dan peribadatan kita.
Karena ketika tambahan-tambahan di atas menjadi lebih penting daripada Yesus, artinya lebih banyak disinggung-singgung dari atas mimbar, dan simbol-simbolnya lebih banyak diketemukan/dipertontonkan di dalam rumah ibadat, sehingga akibatnya jadi lebih banyak diingat-ingat dan dicari-cari oleh jemaat, itu sudah SALAH KAPRAH dan cenderung MENYESATKAN!
Ketika Injil ditambah dengan hal-hal lain, maka Injil itupun berubah menjadi bukan Injil lagi!
Cuma sayangnya, ada saja orang-orang yang merasa lebih mantap jika Yesus yang mereka punyai itu ditambah dengan bumbu-bumbu penyedap rasa ini dan itu, dan dihiasi dengan berbagai pernak-pernik di sana-sini.
Akibatnya Injil yang mereka yakini bukanlah Injil yang Alkitabiah, dan Yesus yang mereka percayai juga bukan Yesus yang ada di Kitab suci.
Sama seperti setengah botol susu yang ditambah setengah botol coca cola tentu menjadi sesuatu yang lain, bukan susu, bukan juga coca cola.
Namun sayangnya, jika seseorang belum pernah mencicipi rasa susu atau coca cola yang asli, maka dia tidak pernah bisa membedakan bahwa yang ada di botol itu susukah, coca colakah, atau campuran keduanya?
Sehingga ketika seorang pengajar muncul dengan menu campuran dan berkata: "Inilah sebotol susu murni", maka mereka yang tidak tahu rasa yang asli itu pun terkelabui total!
Perhatikanlah tulisan Paulus tentang SINKRETISME (ajaran campur aduk) ini:
"Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya BUKAN INJIL. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, TERKUTUKLAH DIA.
Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia." (Galatia 1:6-9).

Jadi, jangan bangga menjadi seorang pengajar, atau berada di sebuah rumah ibadat, yang mana ajaran tentang Yesusnya itu berasa "distinguished" alias spesial karena ada menu tambahan/campuran ini dan itu, yang tidak diketemukan di rumah ibadat lainnya, terlebih lagi pada bagian mana pun di Kitab Suci.
Daripada bangga, lebih baik tobat!
Tobat sebelum kualat!
Tobat sebelum Tuhan damprat!
Tobat sebelum hari kiamat!

Karena "gelar" buat orang-orang yang seperti ini, langsung saja, mengutip perkataan Paulus: TERKUTUK!!!
Mungkin karena hal ini bisa menyinggung ego orang lain, sama seperti Paulus menyinggung ego para pengajar top level dengan ajaran sinkretismenya itu, akhirnya banyak orang lebih baik diam saja, tutup mulut, cari aman, sambil mengeluarkan jurus pamungkas: "Jangan menghakimi!"
Padahal tidakkah kita menyadari bahwa "jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yakobus 4:17).
Jika kita tahu itu ajaran "aneh" tapi kita diam saja hanya untuk menjaga agar "api di dapur rumah kita tetap ngebul menyala", padahal jelas-jelas ajaran dan praktek yang kita lihat sudah semakin menggila dan menjauh dari Injil yang sebenarnya, artinya kita pun telah sepakat terhisab di dalamnya!
DIAM TANDA SEPAKAT!
Dan jika kita tetap diam saja tak bergeming, sekalipun kita mengaku bahwa kita adalah hamba Tuhan, maka kenyataannya, secara tidak langsung, kita telah menjadi hamba dari seseorang dengan ajaran sinkretismenya itu!
BANYAK YANG BANGGA DENGAN PREDIKAT "HAMBA TUHAN" PADAHAL PADA PRAKTEKNYA CUMA JADI "HAMBA MANUSIA!"
Jika kita melakukan apa yang Yesus perintahkan, maka kita menjadi hamba Yesus. Sebaliknya jika kita melakukan apa yang orang mau, maka kita menjadi hamba orang itu.
Sesederhana itu, kan?!
Tidak perlu kita berotak jenius atau berohani super untuk bisa memahami hal tersebut!
Tidak perlu juga kita tersinggung, karena tersinggung tidak pernah membuat hidup kita lebih baik dan berkenan.
Tapi marilah kita berintrospeksi, bercermin kepada apa yang Paulus tuliskan di bawah ini:
"Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus." (Galatia 1:10).
Sama seperti Paulus, orang-orang yang memiliki landasan iman bahwa CHRIST IS ENOUGH, tidak pernah takut kepada siapa pun, tidak pernah takut dengan ajaran apa pun, dan tentu saja, lebih-lebih lagi, tidak pernah takut dapurnya berhenti ngebul akibat memberitakan Yesus Kristus sesuai dengan ajaran Kitab suci!
CHRIST IS ENOUGH.
EVERYTHING I NEED IS IN YOU.


Kamis, 07 Mei 2015

PRINCIPLE or PREFERENCE?

Kita hidup berdasarkan apa?
Apa yang menjadi landasan bagi setiap keputusan yang kita buat?

PRINCIPLE: A decision based on the Written Word of God.
PREFERENCE: A decision based on human's like/dislike or desire.

Ilustrasinya begini:

Jika kita menyetir sebuah mobil di jalan raya dua arah, jalan itu dibagi dua dengan adanya garis putih putus-putus di tengahnya. Selama kita menyetir mobil tidak melanggar garis putih putus-putus itu, kita akan aman. Tapi ketika kita mulai bosan dan mau yang "aneh-aneh", lalu sesuka hati kita mencoba melanggar garis putih putus-putus itu. Tak lama kemudian pastilah mobil kita akan menabrak mobil lain dari arah yang berlawanan.

Nah...

Garis putih putus-putus itu adalah batasan yang dengan jelas dibuat oleh pihak yang berwenang untuk mengatur kendaraan agar melaju dengan benar.

Selama kita menyetir mobil dalam batasan garis putih putus-putus itu, kita aman.

Itulah hidup dengan PRINSIP, yaitu berdasarkan batasan KEBENARAN yang ada di Kitab Suci.

Tapi...

Waktu kita mulai bosan dan ingin yang "aneh-aneh", maka mulailah kita mencoba untuk melanggar batasan garis putih putus-putus itu.

Kita mulai suka-suka sendiri nyetir mobilnya, mau ke kanan, mau ke kiri, suka-suka sendiri saja hingga akhirnya tabrakan pun tidak dapat dihindari lagi.

Itulah hidup dengan PREFERENSI, yaitu beradasarkan keinginan/suka-suka diri sendiri.

Jadi...

Sama seperti menyetir mobil mau kemana arahnya tergantung pilihan kita, demikian juga hidup ini adalah pilihan, apakah mau tetap berada dalam batasan Kitab Suci atau mulai mau suka-suka sendiri berimprovisasi dan bermanifestasi keluar dari batasan Firman Allah.

HIDUP ADALAH PILIHAN!

Pastinya...

"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105).

PILIHLAH JALAN YANG TERANG, WALAUPUN HARUS SEORANG DIRI MELALUINYA.

PILIHLAH APA YANG ADA PADA FIRMAN YANG TERTULIS, WALAUPUN SELURUH DUNIA MEREMEHKAN KEBENARAN TERSEBUT.

Jumat, 20 Februari 2015

ILMU DAN IMAN

Ada yang bilang kalau iman itu melampaui logika.
Ada benarnya juga sih...
Walau itu tidak berarti bahwa kalau beriman tidak perlu pake otak!


Contohnya:
Kalau pesawat Airsia sudah jatuh lalu kemudia baru muncul pendeta yang mengklaim bahwa dia telah menubuatkannya sebalumnya.
Kata Cah Lontong sih: "Mikkiiirrr!!!"

Sudah terjadi, baru dinubuatkan....
Bikin malu saja!


Mendingan sekarang jawab pertanyaan ini: "Dimana pesawat itu berada?"
Jangan jawabannya seperti Ki Joko Bodo: "Masuk portal ghoib".

Atau, apa memang musti begitu kali ya cara cepat jadi tenar?
Makin tolol, makin terkenal!

Lihat saja mereka yang kesaksian atau ajarannya aneh-aneh.
Cepat sekali tersohor dan mejadi 'who is who', bukan?!


Mungkin paling tepat menjadikan 2015 sebagai TAHUN PERTOBATAN!
BERTOBAT KEMBALI KEPADA FIRMAN ALLAH YANG TERTULIS!

Kenapa Firman Allah itu tertulis di buku Alkitab?
Supaya bisa dibaca.

Kenapa supaya bisa dibaca?
Supaya bisa dimengerti.

Bagaimana supaya bisa mengerti?
Bacalah pakai otak (pikiran).

Kenapa musti pakai otak (pikiran)?
Karena itu yang bisa menjadi ilmu.

Apa gunanya ilmu?
Sebagai jembatan menuju iman.

Kalau tidak mengerti, memangnya iman tidak bisa dipakai?
Justru sangat bisa!

Lalu apa masalahnya kalau beriman tanpa pengertian?
Masalahnya itu akan menjadi iman yang liar dan membabi-buta.


Contohnya bagaimana?
Begini...
Seorang anak bisa saja beriman bisa terbang. Sah-sah saja dia beriman. Apapun juga boleh-boleh saja dia imani. Tapi kalau dia coba-coba melompat dari lantai 10 dengan imannya bahwa dia bisa terbang bak Superman...
Apa yang terjadi?
Mampuslah anak itu kepalanya jatuh menghantam aspal!


Dalam hal ini:
MASALAH BUKAN DI IMANNYA.
MASALAH ADA DI OTAKNYA (PIKIRANNYA)!
DIA BERIMAN GAK PAKE OTAK!
DIA BERIMAN GAK PAKE ILMU!
ITU SAJA...

GOD MADE BRAIN TO COEXIST WITH HEART.
AS LOGIC WITH FAITH, NATURAL WITH SUPERNATURAL.

Tuhan Memberkati :)

Rabu, 18 Februari 2015

DOMBA DI TENGAH SERIGALA

Kemana Bapa mengutus Yesus, kesanalah juga Yesus mengutus kita?
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala,..." (Matius 10:16a)
Karena itu, perhatikanlah nasehat dari Dia yang mengutus kita demikian:

"Waspadalah terhadap NABI-NABI PALSU yang datang kepadamu dengan MENYAMAR seperti DOMBA, tetapi sesungguhnya mereka adalah SERIGALA YANG BUAS." (Matius 7:15).
Memang sulit membedakan "domba" dengan "serigala berbulu domba".
Dari luarnya sama-sama terlihat sebagai "domba".

Tapi satu hal yang pasti:

DOMBA TETAPLAH DOMBA.
SERIGALA TETAPLAH SERIGALA.

Sifat "domba" tidak bisa menjadi sifat "serigala", dan sifat "serigala" tidak bisa menjadi sifat "domba"!
DARI SIFATNYALAH PENYAMARAN AKAN TERBONGKAR!
Sifat "serigala berbulu domba" itu BUAS!
(Karena walaupun jubahnya "domba", tapi hatinya tetap "serigala").


Kata "BUAS" (Yunani: "harpax") artinya:
- Rapacious: Suka merampok/menggarong, tamak, serakah.
- Ravenous: Sangat rakus sekali.
- An extortioner: Pemeras.
- A Robber: Perampok, penyamun.


Walaupun seseorang bergelar "maha tinggi" dan berjubah "maha suci" tapi kalau sifatnya suka merampok, menggarong, tamak, serakah, rakus, dan memeras orang lain bak seorang penyamun...
Lewat aturan keagamaan, lewat kewajiban persembahan, lewat keharusan korban, lewat paksaan pelayanan, atau lewat intimitasi, manipulasi, dan dominasi superioritas kerohanian lainnya...
Bisa jadi itu adalah "HARPAX"!

Sekali lagi...
DOMBA TETAPLAH DOMBA.
SERIGALA TETAPLAH SERIGALA.

DARI SIFATNYA, TERBUKTI BEDANYA!


Keterangan gambar:
Yesus berhasil membongkar penyamaran "serigala berbulu domba", dan begitulah akibatnya. Apakah Anda siap?

Selasa, 17 Februari 2015

PRIBADI & PERKATAAN

PRIBADI Allah dan PERKATAAN Allah adalah SATU.
The PERSON of God and the WORD of God are ONE.


Pribadi Allah tercermin lewat Perkataan-Nya.
Perkataan Allah mewakili kepenuhan Pribadi-Nya.


Jika kita menghargai Perkataan-Nya, artinya kita menghormati Pribadi-Nya.
Jika kita mengenal Pribadi-Nya, maka kita takkan ragu mempercayai Perkataan-Nya.

Orang yang suka berjanji lalu tidak menepati perkataan janjinya sendiri rasanya tidak akan mengalami kesulitan untuk mengaku-ngaku mengenal Pribadi Allah, merasa Hadirat Allah, dan mendengar Suara Allah TAPI tidak menghargai, menghormati, dan menjunjung tinggi Perkataan Allah YANG TERTULIS!

Segala kekacauan pengajaran dalam Kekristenan terjadi karena orang-orang sudah tidak lagi menghargai Perkataan Allah YANG TERTULIS. Dengan demikian, secara tidak langsung dan mungkin tanpa disadari, mereka sudah tidak lagi menghormati Pribadi-Nya!

Sama seperti dalam dunia bisnis, jika kontrak bisnis YANG TERTULIS itu sudah tidak dijunjung tinggi oleh salah satu dari kedua belah pihak yang terlibat, maka bisa dipastikan bahwa bisnis tersebut akan segera mengalami kekacauan.

Sama seperti dalam dunia kuliner, jika proses memasak YANG TERTULIS dalam resep tidak diikuti dengan baik, maka bisa dipastikan bhawa masakan yang sedang dimasak rasanya bakalan berantakan.
Sama seperti dalam dunia properti, jika pembangunan tidak sesuai dengan 'blue print' YANG TERTULIS, maka bisa dipastikan bahwa kualitas bangunan yang sedang dibangun tidak akah kokoh.
Demikian pula dalam dunia kerohanian, jika pengajaran yang disampaikan dari atas mimbar gereja tidak selaras lagi dengan Perkataan Allah YANG TERTULIS, maka bisa dipastikan bahwa ajaran-ajaran yang disampaikan itu berisi berbagai penyimpangan sesuai kadarnya masing-masing.

Sungguh aneh...
Kita tidak mau melakukan bisnis jika proses jual beli tidak sesuai dengan kesepakatan YANG TERTULIS.
Kita tidak mau mencicipi masakan jika hidangan yang dimasak tidak sesuai dengan resep YANG TERTULIS.
Kita tidak mau membeli properti jika rumah yang dibangun tidak sesuai dengan spesifikasi YANG TERTULIS.
Tapi kita masih mau mengamini pengajaran-pengajaran sekalipun itu tidak sesuai dengan Firman YANG TERTULIS.


Sungguh aneh...
Betul-betul aneeehhh...

Padahal kita semua tahu bahwa sekali saja YANG TERTULIS itu tidak lagi dihargai, dihormati, dan dijunjung tinggi, maka kita tidak lagi memiliki dasar yang pasti kokohnya untuk melanjutkan apapun.

Tidak!
Baik di antara sesama manusia, maupun di antara manusia dengan Allahnya.


ONLY SOMEONE WHO PUT HIGHEST APPRECIATION AND RESPECT ON BECOMING "A MAN OF HIS WORD" CAN TRULY UNDERSTAND AND HONOR WHAT "THE PERSON OF GOD AND THE WORD OF GOD ARE ONE" DOES MEAN.

Minggu, 15 Februari 2015

MAUKAH ENGKAU SEMBUH?

"Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
"Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "MAUKAH ENGKAU SEMBUH?"
"Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." 


"Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan." (Yohanes 5:5-9).


Menurut OMONGAN masyarakat setempat, sesekali waktu malaikat akan datang dan mengguncang air di kolam Betesda itu, dan saat itulah menjadi saat terjadinya "mujizat kesembuhan."

Menurut TRADISI orang-orang Yahudi, di kolam Betesda itulah daging hewan korban bakaran dicuci bersih, sehingga air kolam itu "berkhasiat" untuk mendatangkan "mujizat kesembuhan."
Menurut PROPAGANDA yang ditanamkan oleh orang-orang Romawi, di kolam Betesda itulah bersemayan salah satu dewa mereka, yaitu dewa Asclepius yang berkuasa untuk mendatangkan "mujizat kesembuhan."

Entah omongankah, atau tradisikah, atau propagandakah yang barangkali telah melandasi "iman" lelaki yang sudah sakit 38 tahun ini, hingga akhirnya dia menjadi terlalu fokus pada kolam Betesda LEBIH DARIPADA fokus pada Yesus.
Padahal akhirnya Yesuslah yang menyembuhkan dia, bukan omongan-omongan, tradisi-tradisi, atau propaganda-propaganda itu!

Jadi, kawan...
Marilah kita kembali berfokus pada pribadi Yesus saja.
Karena kita semua memang "sakit", walaupun mungkin bukan secara fisik, tapi mungkin mental dan pikiran kita yang "sakit", atau mungkin keluarga dan hubungan kita yang "sakit", atau mungkin tabungan dan dompet kita yang "sakit", dan mungkin "sakit-sakit" yang lainnya juga.
Itulah sebabnya orang selalu ingin mujizat "kesembuhan" dalam dirinya, badan "sembuh", pikiran "sembuh", keluarga "sembuh", kerjaan "sembuh", dompet "sembuh", dan "sembuh-sembuh" yang lainnya juga.

Dan itulah juga sebabnya barangkali seseorang jadinya berbakti sungguh dan berharap penuh untuk menerima kemurahan mujizat Tuhan di kolam "betesda"-nya masing-masing (Betesda artinya Rumah Kemurahan, 'the House of Mercy').
Ada yang menjadikan gembalanya sebagai "betesda"-nya, gerejanya sebagai "betesda"-nya, sakramennya sebagai "betesda"-nya, dogmanya sebagai "betesda"-nya, kesaksiannya sebagai "betesda"-nya, dan "betesda-betesda" yang lainnya juga.

Dan akhirnya Yesus menyatakan mujizat kesembuhan TIDAK dengan membopong si sakit itu ke kolam Betesda, melainkan langsung menyembuhkannya dengan kuasa yang ada dalam Diri-Nya.
Mengapa demikian?
Karena kolam Betesda itu melambangkan omongan, tradisi, atau propaganda manusia, dan Yesus tidak berkenan jika seseorang menggantungkan imannya pada hal-hal tersebut.
Ingatlah kawan...

Kita disembuhkan bukan karena gembala kita, atau gereja kita, atau sakramen di dalam gereja kita, atau dogma gereja kita, atau kesaksian gembala kita, atau apapun juga yang.
Kita disembuhkan oleh karena Yesus!

DENGAN DEMIKIAN, ORANG YANG TERUS-MENERUS TERFOKUS PADA "KOLAM BETESDA" ADALAH ORANG YANG "SAKIT", KALAU TIDAK FISIKNYA, YA MENTALNYA!
DAN YESUS BERTANYA: "MAUKAH ENGKAU SEMBUH?"

Sabtu, 14 Februari 2015

MIMBAR DONGENG

Kalau di bioskop XXI diputar 2 film yang berbeda, misalnya:
- Studio 1: Batman Robin
- Studio 2: Sukarno Hatta


Atau,
- Studio 1: Lara Croft (Tomb Rider)
- Studio 2: RA. Kartini


Mana keliatannya yang bakalan lebih ramai dikunjungi penonton: Studio 1 atau Studio 2?
Pastinya Studio1 yang menyuguhkan Batman Robin atau Lara Croft bakalan lebih ramai dibandingkan Studio 2 yang menyuguhkan Sukarno Hatta dan RA Kartini.
Padahal Batman Robin dan Lara Croft itu hanyalah FIKSI alias DONGENG, sedangkan Sukarno Hatta dan RA Kartini adalah FAKTA alias KISAH NYATA.

Nah...
1. Bagaimana kalau Studio itu kita ganti dengan Mimbar Gereja?
Mimbar Gereja manakah yang bakalan lebih banyak menarik (baca: menyedot) jemaat: Yang menyampaikan FIKSI alias DONGENG, atau FAKTA alias KISAH NYATA?
Dongeng: "Muthos" (Yunani).
Firman: "Logos" (Yunani)

Jadi jangan kaget ya kalau di akhir zaman ini Mimbar "Muthos" bakalan lebih ramai dikunjungi daripada Mimbar "Logos". Orang lebih suka nonton Batman Robin daripada Sukarno Hatta. Orang lebih betah melototin Lara Croft daripada RA Kartini. Orang lebih suka mendengar "Muthos" daripada "Logos"!
Semua sudah tertulis di Alkitab:
"Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng." (2 Timotius 4:4).

2. Padahal Paulus menasihatkan demikian:
"Jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah ("gumnazo") dirimu beribadah." (1 Timotius 4:7).
Dari kata "Gumnazo" (Yunani) muncullah kata Gymnasium alias tempat olah raga.
Menurut Paulus, berlatih diri beribadah itu ibarat orang olah raga di Gym.
Siapa suka olah raga? Jogging? Fitnes? Renang? dll...
Males 'kan?!
Lebih enakan ke XXI nonton Batman Robin atau Lara Croft daripada nonton Sukarno Hatta atau RA Kartini, apalagi olah raga bakar kalori dengan jogging, fitness, renang, atau pergi ke Gym.
Terbukti, orang lebih suka melihat dan mendengar DONGENG daripada BELAJAR SEJARAH/FAKTA/KISAH NYATA atau OLAH RAGA DI GYM!

3. Dan Petrus mendorong supaya umat Tuhan jangan ikut-ikutan DONGENG karena itu hanyalah ISAPAN JEMPOL belaka!
"Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia..." (2 Petrus 1:16).
Frase "isapan jempol" rasanya tidak perlu dibahas lah ya apa artinya...

So, kawan...
Semoga kita sekarang mulai belajar untuk bisa membedakan DONGENG dengan KISAH NYATA, antara FIKSI dengan FAKTA, dan antara "MUTHOS" dengan "LOGOS".
Apa yang tidak ditulis di "logos", bisa jadi itu "muthos", dan beribadah artinya seperti olah raga di Gym untuk bisa membedakan keduanya.
MIMBAR GEREJA BUKANLAH MIMBAR "MUTHOS", MELAINKAN MIMBAR "LOGOS".

NB. Sekedar kroscek...
- Apakah kamu sudah mulai "berasa" sekarang, kesaksian-kesaksian macam manakah yang lebih menjurus ke arah "muthos", bukan "logos"?
- Apakah kamu sudah mulai "berasa" sekarang, Mimbar Gereja macam manakah (alias "Studio XXI") yang lebih ramai dikunjungi oleh para jemaatnya (alias "penonton"-nya)?
Yuuuu...
Nge-"Gym" yuuu...

Jumat, 13 Februari 2015

SAYA DIAM, TUHAN PERANG!

"TUHAN akan BERPERANG untuk kamu, dan kamu akan DIAM saja." (ITB) (Keluaran 14:14)
Apakah artinya "DIAM"?
1. "TUHAN akan berjuang untuk kamu, dan kamu TAK PERLU BERBUAT APA-APA." (IBIS)
2. "The Lord will make war for you, you have only to KEEP QUIET." (BBE)
3. "The LORD shall fight for you, and ye shall HOLD YOUR PEACE." (KJV)
4. "The LORD will fight for you; you need only to BE STILL." (NIV)
5. "GOD will fight the battle for you. And you? You KEEP YOUR MOUTHS SHUT!" (MSG)
6. "The LORD will fight for you while you KEEP SILENT." (NASB)
7. "The Lord will fight for you, and you shall hold your peace and REMAIN AT REST." (AMP)

"DIAM" artinya:
1. Tak perlu berbuat apa-apa, melainkan...
2. Keep quiet
3. Hold peace
4. Be still
5. Keep the mouths shut
6. Keep silent
7. Remain at rest


WAKTU KITA TAK DAPAT BERBUAT APA-APA LAGI, RUPANYA ADA SATU HAL YANG MASIH BISA KITA LAKUKAN.
JAGALAH LIDAH DAN HATI SELALU DAMAI SEJAHTERA.
KARENA TUHAN AKAN BERPERANG BAGI ORANG-ORANG YANG MEMPERTAHANKAN DAMAI SEJAHTERANYA.

Singkatnya:
"SAYA DIAM, TUHAN PERANG!"

KEKRISTENAN DALAM SEJARAH

Perjalanan Kekristenan dengan penekanan dan kepentingannya selama kurun waktu 2.000 tahun dapat dibedakan dalam 5 KATEGORI sebagai berikut:

1. KELUARGA
Di awal abad ke-1 Yesus memulai Kekristenan sebagai sebuah keluarga dengan sekelompok kecil pengikut dan memperkenalkan Allah sebagai Bapa dan umat-Nya sebagai anak-anak-Nya.
Yang terpenting dari keluarga adalah HUBUNGAN.

2. AGAMA
Di akhir abad ke-1, pemerintahan Kekaisaran Romawi menyebut pengikut Yesus sebagai oran gKristen dan menjadikan Kekristenan sebuah keyakinan agama yang berbeda dengan Yudaisme.
Yang terpenting dari agama adalah DOGMA.

3. POLITIK
Di awal abad ke-3, Kekaisaran Konstantine yang sangat berpengaruh begitu terkesan dengan iman Kristen dan menjadikan Kekristenan sebagai bagian dari politik dengan menjadikannya agama negara.
Yang terpenting dari politik adalah JABATAN.

4. INDUSTRI
Di awal abad ke-18, Pemerintahan Kerajaan Inggris dan Eropa Barat melintas ke Amerika Timur dengan membawa agama Kristen untuk membuka ladang pertanian dan menciptakan koloni baru.
Yang terpenting dari industri adalah KEKAYAAN.

5. MISTIK
Di abad ke-21, seiring dengan berkembangnya keyakinan oriental dan munculnya New Age Movement, Kekeristenan di Asia bercampur baur dengan pengalaman-pengalaman mistis.
Yang terpenting dari mistik adalah SUPRANATURAL.

Jika di akhir abada ke-21 ini Kekristenan hadir begitu kompleks, rupanya hal tersebut hanyalah merupakan warisan sejarah belaka. Tidak ada yang aneh dan tidak ada yang baru sama sekali.
Apapun yang kita masing-masing imani dan cari lewat Kekristenan, pasti tidak akan lepas dari 5 kategori di atas.
Kekristenan menjadi sebuah instrumen untuk:
- Melahirkan KELUARGA dan HUBUNGAN.
- Menegakkan AGAMA dan DOGMA.
- Mengedepankan POLITIK dan JABATAN.
- Membangun INDUSTRI dan KEKAYAAN.
- Mendewakan MISTIK dan SUPRANATURAL.


Sekarang pertanyaannya:
KEKRISTENAN MODEL MANAKAH YANG KITA MASING-MASING JALANI DI AKHIR ZAMAN INI?