Sabtu, 03 Oktober 2015

CHRIST IS ENOUGH

Sing (Hillsong)
Chorus:
Christ is enough for me
Christ is enough for me
Everything I need is in You
Everything I need

Sungguhkah Yesus sudah cukup?
Atau perlu ditambah dengan:
- Berziarah ke tanah suci
- 7 (atau lebih) elemen bumi
- Talmud dan Kabbalah
- Menyematkan Tallit
- Perjamuan kudus
- Minyak urapan
- Persepuluhan
- Buah sulung
- Baptisan ulang
- Melihat blood moon
- Kultus hamba Tuhan
- Menjadi full timer
- Denominasi gereja
- Dogma gereja
- Liturgi peribadatan
- Mujizat kesembuhan
- Gerakan memberkati Israel
- Meniup-niup shofar
- Merayakan Yobel besar
- Penglihatan surga neraka
- Parade rohani di jalanan
- Dan lain sebagainya

Sebagian (tidak semua) tambahan di atas boleh-boleh saja dilakukan, ASAL tidak menggeser, mengubah, mengganti, mencampur, menambahi, mengurangi, apalagi meniadakan kepenuhan dan keutuhan Pribadi Yesus Kristus di dalam keimanan dan peribadatan kita.
Karena ketika tambahan-tambahan di atas menjadi lebih penting daripada Yesus, artinya lebih banyak disinggung-singgung dari atas mimbar, dan simbol-simbolnya lebih banyak diketemukan/dipertontonkan di dalam rumah ibadat, sehingga akibatnya jadi lebih banyak diingat-ingat dan dicari-cari oleh jemaat, itu sudah SALAH KAPRAH dan cenderung MENYESATKAN!
Ketika Injil ditambah dengan hal-hal lain, maka Injil itupun berubah menjadi bukan Injil lagi!
Cuma sayangnya, ada saja orang-orang yang merasa lebih mantap jika Yesus yang mereka punyai itu ditambah dengan bumbu-bumbu penyedap rasa ini dan itu, dan dihiasi dengan berbagai pernak-pernik di sana-sini.
Akibatnya Injil yang mereka yakini bukanlah Injil yang Alkitabiah, dan Yesus yang mereka percayai juga bukan Yesus yang ada di Kitab suci.
Sama seperti setengah botol susu yang ditambah setengah botol coca cola tentu menjadi sesuatu yang lain, bukan susu, bukan juga coca cola.
Namun sayangnya, jika seseorang belum pernah mencicipi rasa susu atau coca cola yang asli, maka dia tidak pernah bisa membedakan bahwa yang ada di botol itu susukah, coca colakah, atau campuran keduanya?
Sehingga ketika seorang pengajar muncul dengan menu campuran dan berkata: "Inilah sebotol susu murni", maka mereka yang tidak tahu rasa yang asli itu pun terkelabui total!
Perhatikanlah tulisan Paulus tentang SINKRETISME (ajaran campur aduk) ini:
"Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya BUKAN INJIL. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, TERKUTUKLAH DIA.
Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia." (Galatia 1:6-9).

Jadi, jangan bangga menjadi seorang pengajar, atau berada di sebuah rumah ibadat, yang mana ajaran tentang Yesusnya itu berasa "distinguished" alias spesial karena ada menu tambahan/campuran ini dan itu, yang tidak diketemukan di rumah ibadat lainnya, terlebih lagi pada bagian mana pun di Kitab Suci.
Daripada bangga, lebih baik tobat!
Tobat sebelum kualat!
Tobat sebelum Tuhan damprat!
Tobat sebelum hari kiamat!

Karena "gelar" buat orang-orang yang seperti ini, langsung saja, mengutip perkataan Paulus: TERKUTUK!!!
Mungkin karena hal ini bisa menyinggung ego orang lain, sama seperti Paulus menyinggung ego para pengajar top level dengan ajaran sinkretismenya itu, akhirnya banyak orang lebih baik diam saja, tutup mulut, cari aman, sambil mengeluarkan jurus pamungkas: "Jangan menghakimi!"
Padahal tidakkah kita menyadari bahwa "jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yakobus 4:17).
Jika kita tahu itu ajaran "aneh" tapi kita diam saja hanya untuk menjaga agar "api di dapur rumah kita tetap ngebul menyala", padahal jelas-jelas ajaran dan praktek yang kita lihat sudah semakin menggila dan menjauh dari Injil yang sebenarnya, artinya kita pun telah sepakat terhisab di dalamnya!
DIAM TANDA SEPAKAT!
Dan jika kita tetap diam saja tak bergeming, sekalipun kita mengaku bahwa kita adalah hamba Tuhan, maka kenyataannya, secara tidak langsung, kita telah menjadi hamba dari seseorang dengan ajaran sinkretismenya itu!
BANYAK YANG BANGGA DENGAN PREDIKAT "HAMBA TUHAN" PADAHAL PADA PRAKTEKNYA CUMA JADI "HAMBA MANUSIA!"
Jika kita melakukan apa yang Yesus perintahkan, maka kita menjadi hamba Yesus. Sebaliknya jika kita melakukan apa yang orang mau, maka kita menjadi hamba orang itu.
Sesederhana itu, kan?!
Tidak perlu kita berotak jenius atau berohani super untuk bisa memahami hal tersebut!
Tidak perlu juga kita tersinggung, karena tersinggung tidak pernah membuat hidup kita lebih baik dan berkenan.
Tapi marilah kita berintrospeksi, bercermin kepada apa yang Paulus tuliskan di bawah ini:
"Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus." (Galatia 1:10).
Sama seperti Paulus, orang-orang yang memiliki landasan iman bahwa CHRIST IS ENOUGH, tidak pernah takut kepada siapa pun, tidak pernah takut dengan ajaran apa pun, dan tentu saja, lebih-lebih lagi, tidak pernah takut dapurnya berhenti ngebul akibat memberitakan Yesus Kristus sesuai dengan ajaran Kitab suci!
CHRIST IS ENOUGH.
EVERYTHING I NEED IS IN YOU.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar