Kamis, 07 Mei 2015

PRINCIPLE or PREFERENCE?

Kita hidup berdasarkan apa?
Apa yang menjadi landasan bagi setiap keputusan yang kita buat?

PRINCIPLE: A decision based on the Written Word of God.
PREFERENCE: A decision based on human's like/dislike or desire.

Ilustrasinya begini:

Jika kita menyetir sebuah mobil di jalan raya dua arah, jalan itu dibagi dua dengan adanya garis putih putus-putus di tengahnya. Selama kita menyetir mobil tidak melanggar garis putih putus-putus itu, kita akan aman. Tapi ketika kita mulai bosan dan mau yang "aneh-aneh", lalu sesuka hati kita mencoba melanggar garis putih putus-putus itu. Tak lama kemudian pastilah mobil kita akan menabrak mobil lain dari arah yang berlawanan.

Nah...

Garis putih putus-putus itu adalah batasan yang dengan jelas dibuat oleh pihak yang berwenang untuk mengatur kendaraan agar melaju dengan benar.

Selama kita menyetir mobil dalam batasan garis putih putus-putus itu, kita aman.

Itulah hidup dengan PRINSIP, yaitu berdasarkan batasan KEBENARAN yang ada di Kitab Suci.

Tapi...

Waktu kita mulai bosan dan ingin yang "aneh-aneh", maka mulailah kita mencoba untuk melanggar batasan garis putih putus-putus itu.

Kita mulai suka-suka sendiri nyetir mobilnya, mau ke kanan, mau ke kiri, suka-suka sendiri saja hingga akhirnya tabrakan pun tidak dapat dihindari lagi.

Itulah hidup dengan PREFERENSI, yaitu beradasarkan keinginan/suka-suka diri sendiri.

Jadi...

Sama seperti menyetir mobil mau kemana arahnya tergantung pilihan kita, demikian juga hidup ini adalah pilihan, apakah mau tetap berada dalam batasan Kitab Suci atau mulai mau suka-suka sendiri berimprovisasi dan bermanifestasi keluar dari batasan Firman Allah.

HIDUP ADALAH PILIHAN!

Pastinya...

"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105).

PILIHLAH JALAN YANG TERANG, WALAUPUN HARUS SEORANG DIRI MELALUINYA.

PILIHLAH APA YANG ADA PADA FIRMAN YANG TERTULIS, WALAUPUN SELURUH DUNIA MEREMEHKAN KEBENARAN TERSEBUT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar