"Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
"Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu,
bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "MAUKAH
ENGKAU SEMBUH?"
"Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak
ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai
goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun
mendahului aku."
"Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan." (Yohanes 5:5-9).
Menurut OMONGAN masyarakat setempat, sesekali waktu malaikat akan
datang dan mengguncang air di kolam Betesda itu, dan saat itulah menjadi
saat terjadinya "mujizat kesembuhan."
Menurut TRADISI
orang-orang Yahudi, di kolam Betesda itulah daging hewan korban bakaran
dicuci bersih, sehingga air kolam itu "berkhasiat" untuk mendatangkan
"mujizat kesembuhan."
Menurut PROPAGANDA yang ditanamkan oleh
orang-orang Romawi, di kolam Betesda itulah bersemayan salah satu dewa
mereka, yaitu dewa Asclepius yang berkuasa untuk mendatangkan "mujizat
kesembuhan."
Entah omongankah, atau tradisikah, atau
propagandakah yang barangkali telah melandasi "iman" lelaki yang sudah
sakit 38 tahun ini, hingga akhirnya dia menjadi terlalu fokus pada kolam
Betesda LEBIH DARIPADA fokus pada Yesus.
Padahal akhirnya Yesuslah yang menyembuhkan dia, bukan omongan-omongan, tradisi-tradisi, atau propaganda-propaganda itu!
Jadi, kawan...
Marilah kita kembali berfokus pada pribadi Yesus saja.
Karena kita semua memang "sakit", walaupun mungkin bukan secara fisik,
tapi mungkin mental dan pikiran kita yang "sakit", atau mungkin keluarga
dan hubungan kita yang "sakit", atau mungkin tabungan dan dompet kita
yang "sakit", dan mungkin "sakit-sakit" yang lainnya juga.
Itulah
sebabnya orang selalu ingin mujizat "kesembuhan" dalam dirinya, badan
"sembuh", pikiran "sembuh", keluarga "sembuh", kerjaan "sembuh", dompet
"sembuh", dan "sembuh-sembuh" yang lainnya juga.
Dan itulah juga
sebabnya barangkali seseorang jadinya berbakti sungguh dan berharap
penuh untuk menerima kemurahan mujizat Tuhan di kolam "betesda"-nya
masing-masing (Betesda artinya Rumah Kemurahan, 'the House of Mercy').
Ada yang menjadikan gembalanya sebagai "betesda"-nya, gerejanya sebagai
"betesda"-nya, sakramennya sebagai "betesda"-nya, dogmanya sebagai
"betesda"-nya, kesaksiannya sebagai "betesda"-nya, dan "betesda-betesda"
yang lainnya juga.
Dan akhirnya Yesus menyatakan mujizat
kesembuhan TIDAK dengan membopong si sakit itu ke kolam Betesda,
melainkan langsung menyembuhkannya dengan kuasa yang ada dalam Diri-Nya.
Mengapa demikian?
Karena kolam Betesda itu melambangkan omongan, tradisi, atau propaganda
manusia, dan Yesus tidak berkenan jika seseorang menggantungkan imannya
pada hal-hal tersebut.
Ingatlah kawan...
Kita disembuhkan
bukan karena gembala kita, atau gereja kita, atau sakramen di dalam
gereja kita, atau dogma gereja kita, atau kesaksian gembala kita, atau
apapun juga yang.
Kita disembuhkan oleh karena Yesus!
DENGAN DEMIKIAN, ORANG YANG TERUS-MENERUS TERFOKUS PADA "KOLAM BETESDA"
ADALAH ORANG YANG "SAKIT", KALAU TIDAK FISIKNYA, YA MENTALNYA!
DAN YESUS BERTANYA: "MAUKAH ENGKAU SEMBUH?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar