Sabtu, 14 Februari 2015

MIMBAR DONGENG

Kalau di bioskop XXI diputar 2 film yang berbeda, misalnya:
- Studio 1: Batman Robin
- Studio 2: Sukarno Hatta


Atau,
- Studio 1: Lara Croft (Tomb Rider)
- Studio 2: RA. Kartini


Mana keliatannya yang bakalan lebih ramai dikunjungi penonton: Studio 1 atau Studio 2?
Pastinya Studio1 yang menyuguhkan Batman Robin atau Lara Croft bakalan lebih ramai dibandingkan Studio 2 yang menyuguhkan Sukarno Hatta dan RA Kartini.
Padahal Batman Robin dan Lara Croft itu hanyalah FIKSI alias DONGENG, sedangkan Sukarno Hatta dan RA Kartini adalah FAKTA alias KISAH NYATA.

Nah...
1. Bagaimana kalau Studio itu kita ganti dengan Mimbar Gereja?
Mimbar Gereja manakah yang bakalan lebih banyak menarik (baca: menyedot) jemaat: Yang menyampaikan FIKSI alias DONGENG, atau FAKTA alias KISAH NYATA?
Dongeng: "Muthos" (Yunani).
Firman: "Logos" (Yunani)

Jadi jangan kaget ya kalau di akhir zaman ini Mimbar "Muthos" bakalan lebih ramai dikunjungi daripada Mimbar "Logos". Orang lebih suka nonton Batman Robin daripada Sukarno Hatta. Orang lebih betah melototin Lara Croft daripada RA Kartini. Orang lebih suka mendengar "Muthos" daripada "Logos"!
Semua sudah tertulis di Alkitab:
"Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng." (2 Timotius 4:4).

2. Padahal Paulus menasihatkan demikian:
"Jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah ("gumnazo") dirimu beribadah." (1 Timotius 4:7).
Dari kata "Gumnazo" (Yunani) muncullah kata Gymnasium alias tempat olah raga.
Menurut Paulus, berlatih diri beribadah itu ibarat orang olah raga di Gym.
Siapa suka olah raga? Jogging? Fitnes? Renang? dll...
Males 'kan?!
Lebih enakan ke XXI nonton Batman Robin atau Lara Croft daripada nonton Sukarno Hatta atau RA Kartini, apalagi olah raga bakar kalori dengan jogging, fitness, renang, atau pergi ke Gym.
Terbukti, orang lebih suka melihat dan mendengar DONGENG daripada BELAJAR SEJARAH/FAKTA/KISAH NYATA atau OLAH RAGA DI GYM!

3. Dan Petrus mendorong supaya umat Tuhan jangan ikut-ikutan DONGENG karena itu hanyalah ISAPAN JEMPOL belaka!
"Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia..." (2 Petrus 1:16).
Frase "isapan jempol" rasanya tidak perlu dibahas lah ya apa artinya...

So, kawan...
Semoga kita sekarang mulai belajar untuk bisa membedakan DONGENG dengan KISAH NYATA, antara FIKSI dengan FAKTA, dan antara "MUTHOS" dengan "LOGOS".
Apa yang tidak ditulis di "logos", bisa jadi itu "muthos", dan beribadah artinya seperti olah raga di Gym untuk bisa membedakan keduanya.
MIMBAR GEREJA BUKANLAH MIMBAR "MUTHOS", MELAINKAN MIMBAR "LOGOS".

NB. Sekedar kroscek...
- Apakah kamu sudah mulai "berasa" sekarang, kesaksian-kesaksian macam manakah yang lebih menjurus ke arah "muthos", bukan "logos"?
- Apakah kamu sudah mulai "berasa" sekarang, Mimbar Gereja macam manakah (alias "Studio XXI") yang lebih ramai dikunjungi oleh para jemaatnya (alias "penonton"-nya)?
Yuuuu...
Nge-"Gym" yuuu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar