Jumat, 20 Februari 2015

ILMU DAN IMAN

Ada yang bilang kalau iman itu melampaui logika.
Ada benarnya juga sih...
Walau itu tidak berarti bahwa kalau beriman tidak perlu pake otak!


Contohnya:
Kalau pesawat Airsia sudah jatuh lalu kemudia baru muncul pendeta yang mengklaim bahwa dia telah menubuatkannya sebalumnya.
Kata Cah Lontong sih: "Mikkiiirrr!!!"

Sudah terjadi, baru dinubuatkan....
Bikin malu saja!


Mendingan sekarang jawab pertanyaan ini: "Dimana pesawat itu berada?"
Jangan jawabannya seperti Ki Joko Bodo: "Masuk portal ghoib".

Atau, apa memang musti begitu kali ya cara cepat jadi tenar?
Makin tolol, makin terkenal!

Lihat saja mereka yang kesaksian atau ajarannya aneh-aneh.
Cepat sekali tersohor dan mejadi 'who is who', bukan?!


Mungkin paling tepat menjadikan 2015 sebagai TAHUN PERTOBATAN!
BERTOBAT KEMBALI KEPADA FIRMAN ALLAH YANG TERTULIS!

Kenapa Firman Allah itu tertulis di buku Alkitab?
Supaya bisa dibaca.

Kenapa supaya bisa dibaca?
Supaya bisa dimengerti.

Bagaimana supaya bisa mengerti?
Bacalah pakai otak (pikiran).

Kenapa musti pakai otak (pikiran)?
Karena itu yang bisa menjadi ilmu.

Apa gunanya ilmu?
Sebagai jembatan menuju iman.

Kalau tidak mengerti, memangnya iman tidak bisa dipakai?
Justru sangat bisa!

Lalu apa masalahnya kalau beriman tanpa pengertian?
Masalahnya itu akan menjadi iman yang liar dan membabi-buta.


Contohnya bagaimana?
Begini...
Seorang anak bisa saja beriman bisa terbang. Sah-sah saja dia beriman. Apapun juga boleh-boleh saja dia imani. Tapi kalau dia coba-coba melompat dari lantai 10 dengan imannya bahwa dia bisa terbang bak Superman...
Apa yang terjadi?
Mampuslah anak itu kepalanya jatuh menghantam aspal!


Dalam hal ini:
MASALAH BUKAN DI IMANNYA.
MASALAH ADA DI OTAKNYA (PIKIRANNYA)!
DIA BERIMAN GAK PAKE OTAK!
DIA BERIMAN GAK PAKE ILMU!
ITU SAJA...

GOD MADE BRAIN TO COEXIST WITH HEART.
AS LOGIC WITH FAITH, NATURAL WITH SUPERNATURAL.

Tuhan Memberkati :)

Rabu, 18 Februari 2015

DOMBA DI TENGAH SERIGALA

Kemana Bapa mengutus Yesus, kesanalah juga Yesus mengutus kita?
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala,..." (Matius 10:16a)
Karena itu, perhatikanlah nasehat dari Dia yang mengutus kita demikian:

"Waspadalah terhadap NABI-NABI PALSU yang datang kepadamu dengan MENYAMAR seperti DOMBA, tetapi sesungguhnya mereka adalah SERIGALA YANG BUAS." (Matius 7:15).
Memang sulit membedakan "domba" dengan "serigala berbulu domba".
Dari luarnya sama-sama terlihat sebagai "domba".

Tapi satu hal yang pasti:

DOMBA TETAPLAH DOMBA.
SERIGALA TETAPLAH SERIGALA.

Sifat "domba" tidak bisa menjadi sifat "serigala", dan sifat "serigala" tidak bisa menjadi sifat "domba"!
DARI SIFATNYALAH PENYAMARAN AKAN TERBONGKAR!
Sifat "serigala berbulu domba" itu BUAS!
(Karena walaupun jubahnya "domba", tapi hatinya tetap "serigala").


Kata "BUAS" (Yunani: "harpax") artinya:
- Rapacious: Suka merampok/menggarong, tamak, serakah.
- Ravenous: Sangat rakus sekali.
- An extortioner: Pemeras.
- A Robber: Perampok, penyamun.


Walaupun seseorang bergelar "maha tinggi" dan berjubah "maha suci" tapi kalau sifatnya suka merampok, menggarong, tamak, serakah, rakus, dan memeras orang lain bak seorang penyamun...
Lewat aturan keagamaan, lewat kewajiban persembahan, lewat keharusan korban, lewat paksaan pelayanan, atau lewat intimitasi, manipulasi, dan dominasi superioritas kerohanian lainnya...
Bisa jadi itu adalah "HARPAX"!

Sekali lagi...
DOMBA TETAPLAH DOMBA.
SERIGALA TETAPLAH SERIGALA.

DARI SIFATNYA, TERBUKTI BEDANYA!


Keterangan gambar:
Yesus berhasil membongkar penyamaran "serigala berbulu domba", dan begitulah akibatnya. Apakah Anda siap?

Selasa, 17 Februari 2015

PRIBADI & PERKATAAN

PRIBADI Allah dan PERKATAAN Allah adalah SATU.
The PERSON of God and the WORD of God are ONE.


Pribadi Allah tercermin lewat Perkataan-Nya.
Perkataan Allah mewakili kepenuhan Pribadi-Nya.


Jika kita menghargai Perkataan-Nya, artinya kita menghormati Pribadi-Nya.
Jika kita mengenal Pribadi-Nya, maka kita takkan ragu mempercayai Perkataan-Nya.

Orang yang suka berjanji lalu tidak menepati perkataan janjinya sendiri rasanya tidak akan mengalami kesulitan untuk mengaku-ngaku mengenal Pribadi Allah, merasa Hadirat Allah, dan mendengar Suara Allah TAPI tidak menghargai, menghormati, dan menjunjung tinggi Perkataan Allah YANG TERTULIS!

Segala kekacauan pengajaran dalam Kekristenan terjadi karena orang-orang sudah tidak lagi menghargai Perkataan Allah YANG TERTULIS. Dengan demikian, secara tidak langsung dan mungkin tanpa disadari, mereka sudah tidak lagi menghormati Pribadi-Nya!

Sama seperti dalam dunia bisnis, jika kontrak bisnis YANG TERTULIS itu sudah tidak dijunjung tinggi oleh salah satu dari kedua belah pihak yang terlibat, maka bisa dipastikan bahwa bisnis tersebut akan segera mengalami kekacauan.

Sama seperti dalam dunia kuliner, jika proses memasak YANG TERTULIS dalam resep tidak diikuti dengan baik, maka bisa dipastikan bhawa masakan yang sedang dimasak rasanya bakalan berantakan.
Sama seperti dalam dunia properti, jika pembangunan tidak sesuai dengan 'blue print' YANG TERTULIS, maka bisa dipastikan bahwa kualitas bangunan yang sedang dibangun tidak akah kokoh.
Demikian pula dalam dunia kerohanian, jika pengajaran yang disampaikan dari atas mimbar gereja tidak selaras lagi dengan Perkataan Allah YANG TERTULIS, maka bisa dipastikan bahwa ajaran-ajaran yang disampaikan itu berisi berbagai penyimpangan sesuai kadarnya masing-masing.

Sungguh aneh...
Kita tidak mau melakukan bisnis jika proses jual beli tidak sesuai dengan kesepakatan YANG TERTULIS.
Kita tidak mau mencicipi masakan jika hidangan yang dimasak tidak sesuai dengan resep YANG TERTULIS.
Kita tidak mau membeli properti jika rumah yang dibangun tidak sesuai dengan spesifikasi YANG TERTULIS.
Tapi kita masih mau mengamini pengajaran-pengajaran sekalipun itu tidak sesuai dengan Firman YANG TERTULIS.


Sungguh aneh...
Betul-betul aneeehhh...

Padahal kita semua tahu bahwa sekali saja YANG TERTULIS itu tidak lagi dihargai, dihormati, dan dijunjung tinggi, maka kita tidak lagi memiliki dasar yang pasti kokohnya untuk melanjutkan apapun.

Tidak!
Baik di antara sesama manusia, maupun di antara manusia dengan Allahnya.


ONLY SOMEONE WHO PUT HIGHEST APPRECIATION AND RESPECT ON BECOMING "A MAN OF HIS WORD" CAN TRULY UNDERSTAND AND HONOR WHAT "THE PERSON OF GOD AND THE WORD OF GOD ARE ONE" DOES MEAN.

Minggu, 15 Februari 2015

MAUKAH ENGKAU SEMBUH?

"Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
"Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "MAUKAH ENGKAU SEMBUH?"
"Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." 


"Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan." (Yohanes 5:5-9).


Menurut OMONGAN masyarakat setempat, sesekali waktu malaikat akan datang dan mengguncang air di kolam Betesda itu, dan saat itulah menjadi saat terjadinya "mujizat kesembuhan."

Menurut TRADISI orang-orang Yahudi, di kolam Betesda itulah daging hewan korban bakaran dicuci bersih, sehingga air kolam itu "berkhasiat" untuk mendatangkan "mujizat kesembuhan."
Menurut PROPAGANDA yang ditanamkan oleh orang-orang Romawi, di kolam Betesda itulah bersemayan salah satu dewa mereka, yaitu dewa Asclepius yang berkuasa untuk mendatangkan "mujizat kesembuhan."

Entah omongankah, atau tradisikah, atau propagandakah yang barangkali telah melandasi "iman" lelaki yang sudah sakit 38 tahun ini, hingga akhirnya dia menjadi terlalu fokus pada kolam Betesda LEBIH DARIPADA fokus pada Yesus.
Padahal akhirnya Yesuslah yang menyembuhkan dia, bukan omongan-omongan, tradisi-tradisi, atau propaganda-propaganda itu!

Jadi, kawan...
Marilah kita kembali berfokus pada pribadi Yesus saja.
Karena kita semua memang "sakit", walaupun mungkin bukan secara fisik, tapi mungkin mental dan pikiran kita yang "sakit", atau mungkin keluarga dan hubungan kita yang "sakit", atau mungkin tabungan dan dompet kita yang "sakit", dan mungkin "sakit-sakit" yang lainnya juga.
Itulah sebabnya orang selalu ingin mujizat "kesembuhan" dalam dirinya, badan "sembuh", pikiran "sembuh", keluarga "sembuh", kerjaan "sembuh", dompet "sembuh", dan "sembuh-sembuh" yang lainnya juga.

Dan itulah juga sebabnya barangkali seseorang jadinya berbakti sungguh dan berharap penuh untuk menerima kemurahan mujizat Tuhan di kolam "betesda"-nya masing-masing (Betesda artinya Rumah Kemurahan, 'the House of Mercy').
Ada yang menjadikan gembalanya sebagai "betesda"-nya, gerejanya sebagai "betesda"-nya, sakramennya sebagai "betesda"-nya, dogmanya sebagai "betesda"-nya, kesaksiannya sebagai "betesda"-nya, dan "betesda-betesda" yang lainnya juga.

Dan akhirnya Yesus menyatakan mujizat kesembuhan TIDAK dengan membopong si sakit itu ke kolam Betesda, melainkan langsung menyembuhkannya dengan kuasa yang ada dalam Diri-Nya.
Mengapa demikian?
Karena kolam Betesda itu melambangkan omongan, tradisi, atau propaganda manusia, dan Yesus tidak berkenan jika seseorang menggantungkan imannya pada hal-hal tersebut.
Ingatlah kawan...

Kita disembuhkan bukan karena gembala kita, atau gereja kita, atau sakramen di dalam gereja kita, atau dogma gereja kita, atau kesaksian gembala kita, atau apapun juga yang.
Kita disembuhkan oleh karena Yesus!

DENGAN DEMIKIAN, ORANG YANG TERUS-MENERUS TERFOKUS PADA "KOLAM BETESDA" ADALAH ORANG YANG "SAKIT", KALAU TIDAK FISIKNYA, YA MENTALNYA!
DAN YESUS BERTANYA: "MAUKAH ENGKAU SEMBUH?"

Sabtu, 14 Februari 2015

MIMBAR DONGENG

Kalau di bioskop XXI diputar 2 film yang berbeda, misalnya:
- Studio 1: Batman Robin
- Studio 2: Sukarno Hatta


Atau,
- Studio 1: Lara Croft (Tomb Rider)
- Studio 2: RA. Kartini


Mana keliatannya yang bakalan lebih ramai dikunjungi penonton: Studio 1 atau Studio 2?
Pastinya Studio1 yang menyuguhkan Batman Robin atau Lara Croft bakalan lebih ramai dibandingkan Studio 2 yang menyuguhkan Sukarno Hatta dan RA Kartini.
Padahal Batman Robin dan Lara Croft itu hanyalah FIKSI alias DONGENG, sedangkan Sukarno Hatta dan RA Kartini adalah FAKTA alias KISAH NYATA.

Nah...
1. Bagaimana kalau Studio itu kita ganti dengan Mimbar Gereja?
Mimbar Gereja manakah yang bakalan lebih banyak menarik (baca: menyedot) jemaat: Yang menyampaikan FIKSI alias DONGENG, atau FAKTA alias KISAH NYATA?
Dongeng: "Muthos" (Yunani).
Firman: "Logos" (Yunani)

Jadi jangan kaget ya kalau di akhir zaman ini Mimbar "Muthos" bakalan lebih ramai dikunjungi daripada Mimbar "Logos". Orang lebih suka nonton Batman Robin daripada Sukarno Hatta. Orang lebih betah melototin Lara Croft daripada RA Kartini. Orang lebih suka mendengar "Muthos" daripada "Logos"!
Semua sudah tertulis di Alkitab:
"Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng." (2 Timotius 4:4).

2. Padahal Paulus menasihatkan demikian:
"Jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah ("gumnazo") dirimu beribadah." (1 Timotius 4:7).
Dari kata "Gumnazo" (Yunani) muncullah kata Gymnasium alias tempat olah raga.
Menurut Paulus, berlatih diri beribadah itu ibarat orang olah raga di Gym.
Siapa suka olah raga? Jogging? Fitnes? Renang? dll...
Males 'kan?!
Lebih enakan ke XXI nonton Batman Robin atau Lara Croft daripada nonton Sukarno Hatta atau RA Kartini, apalagi olah raga bakar kalori dengan jogging, fitness, renang, atau pergi ke Gym.
Terbukti, orang lebih suka melihat dan mendengar DONGENG daripada BELAJAR SEJARAH/FAKTA/KISAH NYATA atau OLAH RAGA DI GYM!

3. Dan Petrus mendorong supaya umat Tuhan jangan ikut-ikutan DONGENG karena itu hanyalah ISAPAN JEMPOL belaka!
"Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia..." (2 Petrus 1:16).
Frase "isapan jempol" rasanya tidak perlu dibahas lah ya apa artinya...

So, kawan...
Semoga kita sekarang mulai belajar untuk bisa membedakan DONGENG dengan KISAH NYATA, antara FIKSI dengan FAKTA, dan antara "MUTHOS" dengan "LOGOS".
Apa yang tidak ditulis di "logos", bisa jadi itu "muthos", dan beribadah artinya seperti olah raga di Gym untuk bisa membedakan keduanya.
MIMBAR GEREJA BUKANLAH MIMBAR "MUTHOS", MELAINKAN MIMBAR "LOGOS".

NB. Sekedar kroscek...
- Apakah kamu sudah mulai "berasa" sekarang, kesaksian-kesaksian macam manakah yang lebih menjurus ke arah "muthos", bukan "logos"?
- Apakah kamu sudah mulai "berasa" sekarang, Mimbar Gereja macam manakah (alias "Studio XXI") yang lebih ramai dikunjungi oleh para jemaatnya (alias "penonton"-nya)?
Yuuuu...
Nge-"Gym" yuuu...

Jumat, 13 Februari 2015

SAYA DIAM, TUHAN PERANG!

"TUHAN akan BERPERANG untuk kamu, dan kamu akan DIAM saja." (ITB) (Keluaran 14:14)
Apakah artinya "DIAM"?
1. "TUHAN akan berjuang untuk kamu, dan kamu TAK PERLU BERBUAT APA-APA." (IBIS)
2. "The Lord will make war for you, you have only to KEEP QUIET." (BBE)
3. "The LORD shall fight for you, and ye shall HOLD YOUR PEACE." (KJV)
4. "The LORD will fight for you; you need only to BE STILL." (NIV)
5. "GOD will fight the battle for you. And you? You KEEP YOUR MOUTHS SHUT!" (MSG)
6. "The LORD will fight for you while you KEEP SILENT." (NASB)
7. "The Lord will fight for you, and you shall hold your peace and REMAIN AT REST." (AMP)

"DIAM" artinya:
1. Tak perlu berbuat apa-apa, melainkan...
2. Keep quiet
3. Hold peace
4. Be still
5. Keep the mouths shut
6. Keep silent
7. Remain at rest


WAKTU KITA TAK DAPAT BERBUAT APA-APA LAGI, RUPANYA ADA SATU HAL YANG MASIH BISA KITA LAKUKAN.
JAGALAH LIDAH DAN HATI SELALU DAMAI SEJAHTERA.
KARENA TUHAN AKAN BERPERANG BAGI ORANG-ORANG YANG MEMPERTAHANKAN DAMAI SEJAHTERANYA.

Singkatnya:
"SAYA DIAM, TUHAN PERANG!"

KEKRISTENAN DALAM SEJARAH

Perjalanan Kekristenan dengan penekanan dan kepentingannya selama kurun waktu 2.000 tahun dapat dibedakan dalam 5 KATEGORI sebagai berikut:

1. KELUARGA
Di awal abad ke-1 Yesus memulai Kekristenan sebagai sebuah keluarga dengan sekelompok kecil pengikut dan memperkenalkan Allah sebagai Bapa dan umat-Nya sebagai anak-anak-Nya.
Yang terpenting dari keluarga adalah HUBUNGAN.

2. AGAMA
Di akhir abad ke-1, pemerintahan Kekaisaran Romawi menyebut pengikut Yesus sebagai oran gKristen dan menjadikan Kekristenan sebuah keyakinan agama yang berbeda dengan Yudaisme.
Yang terpenting dari agama adalah DOGMA.

3. POLITIK
Di awal abad ke-3, Kekaisaran Konstantine yang sangat berpengaruh begitu terkesan dengan iman Kristen dan menjadikan Kekristenan sebagai bagian dari politik dengan menjadikannya agama negara.
Yang terpenting dari politik adalah JABATAN.

4. INDUSTRI
Di awal abad ke-18, Pemerintahan Kerajaan Inggris dan Eropa Barat melintas ke Amerika Timur dengan membawa agama Kristen untuk membuka ladang pertanian dan menciptakan koloni baru.
Yang terpenting dari industri adalah KEKAYAAN.

5. MISTIK
Di abad ke-21, seiring dengan berkembangnya keyakinan oriental dan munculnya New Age Movement, Kekeristenan di Asia bercampur baur dengan pengalaman-pengalaman mistis.
Yang terpenting dari mistik adalah SUPRANATURAL.

Jika di akhir abada ke-21 ini Kekristenan hadir begitu kompleks, rupanya hal tersebut hanyalah merupakan warisan sejarah belaka. Tidak ada yang aneh dan tidak ada yang baru sama sekali.
Apapun yang kita masing-masing imani dan cari lewat Kekristenan, pasti tidak akan lepas dari 5 kategori di atas.
Kekristenan menjadi sebuah instrumen untuk:
- Melahirkan KELUARGA dan HUBUNGAN.
- Menegakkan AGAMA dan DOGMA.
- Mengedepankan POLITIK dan JABATAN.
- Membangun INDUSTRI dan KEKAYAAN.
- Mendewakan MISTIK dan SUPRANATURAL.


Sekarang pertanyaannya:
KEKRISTENAN MODEL MANAKAH YANG KITA MASING-MASING JALANI DI AKHIR ZAMAN INI?